Sistem saraf adalah sekumpulan sel-sel saraf atau neuron-neuron, yang berfungsi menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh.
Sistem saraf (Nervous System) merupakan sistem jaringan komunikasi yang menghubungkan setiap bagian dari tubuh kita, berfungsi dalam proses menangapi rangsanagn dari luar serta mengendalikan otot-otot kita. Sistem saraf dibina lebih dari 80 jaringan saraf utama. Setiap jaringan saraf tersusun atas 1 juta neuron, yaitu unit fungsional sistem saraf (sel-sel saraf).
Neuron atau sel saraf memiliki bagian-bagian sel yang berbeda dengan tipe sel lainnya. Berikut bagian-bagian sel saraf beserta fungsinya dalam menghantarkan impuls (rangsangan) sebagai unit fungsional sistem saraf.
1. Dendrite merupakan penjuluran pendek yang keluar dari badan sel. Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari luar sel neuron ke dalam badan sel.
2. Badan sel merupakan bagian neuron yang banyak mengandung cairan sel (sitoplasma) dan terdapatnya nucleus (inti sel). Berfungsi sebagai penerima impuls dari dendrit dan menghantarkannya menuju akson dengan perantaraan sitoplasma.
3. Sitoplasma merupakan cairan pengisi badan sel. Berfungsi untuk mempercepat penyampaian/penghantaran impuls dalam sel.
4. Nucleus merupakan bagian terpenting dari sel.benetuknya akan menyesuaikan bentuk sel. Berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan sel dan pembelahan sel.
5. Akson/neurit merupakan penjuluran yang panjang yang keluar dari badan sel. Berfungsi untuk menerima impuls dari badan sel dan menghantarkannya ke percabangan akson.
6. Percabangan axon merupakan bagian dari akson yang bercabang-cabang. Berfungsi menerima impuls dari akson.
7. Selubung neurolema/neurilema merupakan selaput tipis yang berada paling luar dari akson. Berfungsi untuk melindungi akson serta memberikan nutrisi pada akson serta regenerasi pada selubung mielin.
8. Selubung myelin merupakan selaput tipis yang berhubungan langsung dengan akson dan terletak setelah selubung neurilema. Berfungsi untuk melindungi axon dan memberikan nutrisi pada akson.
9. Sel Schwann merupakan sel-sel yang terdapat di dalam selubung myelin. Berfungsi untuk memperbaiki sel akson yang rusak/regenerasi.
10. Nodus Ranvier merupakan celah diantara akson yang tidak tertutup oleh selubung neurilema. Berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls ke neuron.
Neuron pada manusia dapat kita kelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya. Neuron berdasarkan strukturnya dibagi menjadi tiga tipe, yaitu neuron multipolar, neuron bipolar, neuron unipolar.
1. Neuron unipolar
1. Hanya mempunyai satu cabang pada badan sel sarafnya. selanjutnya cabang akan terbelah dua sehingga bentuk dari neuron unipolar akan menyerupai huruf “T”.
2. Satu sebagai dendrit, sementara yang lain sebagai akson.
3. Neuron unipolar pada umumnya merupakan neuron sensory
2. Neuron bipolar
1. Mempunyai dua cabang pada badan sel sarafnya di sisi yang saling berlawanan.
2. Satu berperan sebagai dendrit, sementara yang lain berperan sebagai akson.
3. Sel saraf neuron bipolar mempunyai bentuk yang agak lonjong/elips.
4. Neuron bipolar pada umumnya merupakan neuron intermediet
3. Neuron multipolar
1. Jenis sel saraf yang paling umum dan paling banyak ditemui.
2. Dendrit lebih dari satu, namun hanya memiliki sebuah akson, berbentuk multigonal.
3. Pada umumnya berfungsi sebagai motoneuron lain dari tubuh, seperti otot, kulit, ataupun kelenjar.
Neuron berdasarkan fungsinya dibedakan atas sel saraf sensorik (afferent), sel saraf motorik (efferent), dan sel saraf konektor (association). Rangsangan dari sel saraf sensorik diteruskan menuju sel saraf motorik melalui sel saraf konektor.
Sel Saraf Sensorik :
1. berfungsi menghantarkan rangsangan (impuls) dari indra ke saraf pusat (otak) dan sumsum tulang belakang.
2. Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Sel Saraf Motorik :
1. berfungsi menghantarkan rangsangan dari saraf pusat (otak) atau sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar.
2. Badannya berada di sistem saraf pusat.
3. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Sel Saraf Intermediet :
Sel saraf penghubung merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
SINAPS
Sinaps merupakan hubungan antara satu sel saraf dengan sel saraf lain tempat terjadinya pemindahan impuls. Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pre-sinapsis. Membran ujung dendrit dari neuron berikutnya yang membentuk sinapsis disebut neuron post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron pre-sinapsis, maka vesikula sinapsis bergerak dan melebur dengan membran neuron pre-sinapsis. Kemudian vesikula sinapsis akan melepaskan neurotransmitter.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pre-sinapsis menuju neuron post-sinapsis. Neurotransmitter yang dikeluarkan oleh vesikula sinapsis kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada situs reseptor yang terdapat pada membran neuron post-sinapsis. Menempelnya neurotransmitter pada situs reseptor menyebabkan perubahan pada membran neuron post-sinapsis sehingga terjadilah potensial aksi dan menimbulkan impuls pada neuron post-sinapsis. Setelah impuls berpindah menuju neuron post-sinapsis, maka neurotransmitter yang menempel pada situs reseptor akan dilontarkan kembali ke celah sinapsis oleh enzim deaktivasi yang dihasilkan oleh membran neuron post-sinaptik. Neurotransmitter yang telah dilontarkan ini bisa dalam bentuk utuh atau dalam keadaan terurai. Neurotransmitter yang kembali berada di celah sinapsis ini akan diserap oleh vesikula sinapsis untuk disimpan dan akan digunakan kembali dalam proses penghantaran impuls berikutnya.
Jenis-jenis sinapsis
Struktur sinapsis adalah tempat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan suatu bagian dari neuron post-sinapsis. Akson pre-sinapsis bisa berhubungan dengan bagian manapun dari neuron post-sinapsis. Karenanya, sinapsis bisa dibedakan atas:
a. Dendritik sinapsis ( dendritic synapse )
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan dendrit dari neuron post-sinapsis.
b. Somatik sinapsis ( somatic synapse )
Sinapsis jenis terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan badan sel dari neuron post-sinapsis.
c. Akson sinapsis ( axonal synapse )
Sinapsis jenis ini terbentuk akibat bertemunya akson dari neuron pre-sinapsis dengan akson dari neuron post-sinapsis.
Sistem Saraf pada Vertebrata
Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama mempunyai sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkat kesempurnaanya (tingkat perkembangannya). Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang dapat dibedakan atas 3 bagian :
(1) Otak depan
• Tumbuh menjadi otak besar dan lobus olfaktorius.
• Otak besar untuk belajar dan gerakan yang disadari.
• Lobus olfaktorius berfungsi sebagai lobus pembau.
(2) Otak tengah, berfungsi sebagai lobus penglihatan.
(3) Otak belakang
• Atap otak belakang menebal membentuk otak kecil (cerebellum) yang berfungsi untuk keseimbangan dan koordinasi gerakan.
• Dasar otak belakang membentuk sumsum penghubung (medula oblongata) sebagai pusat pengatur denyut jantung, pembuluh darah dan gerakan pernapasan.
1. Sistem saraf pada ikan
- Otak besar dan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihatan. Kedua otak ini tidak berkembang dengan baik.
- Otak kecil merupakan tempat saraf keseimbangan dan gurat sisi. Otak kecil berkembang dengan baik.
2. Sistem saraf pada amphibi
- Bagian otak yang berkembang dengan baik adalah otak tengah sebagai pusat penglihatan.
- Otak besar berhubungan dengan indra pencium dan otak kecil hanya merupakan lengkung mendatar yang menuju ke sumsum lanjutan yang tidak berkembang dengan baik.
3. Sistem saraf pada reptile
- Otak besar berkembang dengan baik, sebagai pusat saraf pembau. Otak besar ini meluas sehingga menutupi otak tengah. Bagian lainnya kurang berkembang.
4. Sistem saraf pada burung
- Otak burung telah berkembang cukup baik. Otak besar dan otak kecilnya berukuran relatif besar. Permukaan otak besar tidak berlipat.
- Otak tengah berbentuk gelembung, berkembang dengan baik dan merupakan pusat saraf penglihat.
- Otak kecil permukaanya berlipat-lipat sehingga mampu menampung sel saraf dalam jumlah yang banyak. Otak kecil sebagai pusat pengatur keseimbangan burung pada waktu terbang.
5. Sistem saraf pada mamalia
Pada mamalia seluruh bagian otaknya berkembang dengan baik dan sempurna. Permukaan otak besar dan otak kecilnya berlipat-lipat, sehingga dapat menampung lebih banyak neuron. Di antara vertebrata, mamalia memiliki perkembangan otak yang paling baik.
Sistem Saraf pada Invertebrata
1. Sistem saraf pada Protozoa
Protoza misalnya amoeba tidak mempunyai susunan saraf tetapi mempunyai kepekaan terhadap rangsang dari luar dan mampu menanggapi rangsang tersebut, misalnya rangsangan yang berupa cahaya dan sentuhan. Jika rangsanganya kuat, protozoa menjauh,sebaliknya jika rangsang itu lemah akan mendekat. Pada paramecium terdapat fibril yang peka terhadap suhu dan sinar, serta berfungsi untuk mengatur gerakan silianya.
2. Sistem saraf pada Coelenterata
Hydra memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga disebut saraf jala (jaring saraf).
3. Sistem saraf pada Echinodermata
Pada bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang melingkari kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan.
4. Sistem saraf pada Serangga
Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang.
Ada 3 macam ganglion :
• Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
• Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
• Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.
Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain.
5. Sistem saraf pada Cacing
Sistem saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan ganglion yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion yang lain dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya. Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion bawah kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.
6. Sistem saraf pada Moluska
Pada kelas molusca (siput, tiram), kompleksitas lebih lanjut dicapai melalui sefalisasi (pemusatan sel-sel saraf di ujung kepala) yang semakin meningkat dan jumlah simpul badan sel (disebut ganglion jamak ganglia) yang lebih banyak.. ganglion tersebar di seluruh sistem saraf. Serangkaian struktur sensoris yang beragam juga menjadi ciri yang khas dari kelas ini. Sistem sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Gurita bahkan memeliki kemampuan belajar yang lebih kompleks.
Referensi :
http://andienchandra.wordpress.com/b-i-o-l-o-g-i/sistem-saraf-i/
http://ekagustini.blogspot.com/2009/03/organel-penyusun-sel-neuron.html
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1833131-penghantaran-impuls-pada-sinapsis/
http://materikuliah.net/artikel/sistem-saraf-nervous-system.aspx
http://silmirahmadani.wordpress.com/
http://www.lihatkita.co.cc/2010/03/sistem-saraf-pada-invertebrata.html
http://www.lihatkita.co.cc/2010/03/sistem-saraf-pada-vertebrata.html
No comments:
Post a Comment